Allah SWT berfirman:
أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّا
نَسُوقُ الْمَاءَ إِلَى الْأَرْضِ الْجُرُزِ فَنُخْرِجُ بِهِ زَرْعًا تَأْكُلُ
مِنْهُ أَنْعَامُهُمْ وَأَنْفُسُهُمْ ۖ أَفَلَا يُبْصِرُونَ
"Dan
apakah mereka tidak memperhatikan, bahwasanya Kami menghalau (awan yang mengandung) air ke bumi yang tandus, lalu Kami tumbuhkan dengan air hujan itu tanaman yang daripadanya makan hewan ternak mereka dan mereka sendiri. Maka apakah mereka tidak memperhatikan? " (Q.S. Al-Sajadah: 27).
Ayat
di atas menjelaskan bahwa berbagai tumbuhan diciptakan oleh Allah untuk kepentingan manusia. Manusia tidak dibenarkan hanya menikmati apa yang diciptakan oleh Allah tanpa mau berfikir dan berusaha untuk meningkatkan nilai tambah ciptaan-Nya serta mengembangkannya menjadi suatu ilmu pengetahuan.
Salah satu tumbuhan
yang telah lama dimanfaatkan sebagai obat tradisional oleh masyarakat adalah
buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L). Selain belum dibudayakan
secara khusus, tanaman ini sangat mudah didapatkan. Tanaman ini adalah salah
satu tanaman tropis yang berbuah sepanjang tahun, sehingga mudah
didapat.
Buah belimbing wuluh (Averrhoa
bilimbi L) mengandung banyak vitamin C alami yang berguna sebagai penambah
daya tahan tubuh dan perlindungan terhadap sebagai penyakit. Belimbing wuluh
mempunyai kandungan unsur kimia yang disebut asam oksalat dan kalium. Menurut
Herlih (1993) dari hasil pemeriksaan kandungan kimia buah belimbing wuluh (Averrhoa
bilimbi L) mengandung golongan senyawa oksalat, minyak menguap, fenol,
flavonoid, dan pectin.
Menurut Abdur
Rahman dalam Zakaria et al. (2007) di Malaysia, buah Averrhoa bilimbi dikenal
sebagai manisan atau pemertinggi rasa dalam masakan tradisional Malaysia. Ada juga yang
memanfaatkan buah Averrhoa bilimbi sebagai obat jerawat, hipertensi dan
diabetes. Daun, buah dan bunga juga digunakan untuk obat batuk. Sementara di
Indonesia buah belimbing wuluh digunakan sebagai obat demam, batuk,
inflamasi (radang), untuk menghentikan perdarahan rektal dan meredakan sembelit.
Ekstrak
etanol dari buah belimbing menunjukkan uji positif pada pengujian flavanoid dan
terpenoid. Dari penelitian senyawa flavonoid bersifat aktif sebagai
antimikroba. Senyawa flavonoid merupakan salah satu antimikroba yang bekerja
dengan menganggu fungsi membrane sitoplasma.1,5
Flavanoid
merupakan senyawa yang mudah larut dalam pelarut polar seperti etanol, butanol,
dan aseton. Flavanoid merupakan golongan terbesar dari senyawa fenol, senyawa
fenol mempunyai sifat efektif menghambat pertumbuhan virus, bakteri, dan jamur.
Flavonoid bekerja dengan cara denaturasi protein sehingga meningkatkan
permeabilitas membran sel. Denaturasi protein menyebabkan gangguan dalam
pembentukan sel sehingga merubah komposisi komponen protein. Fungsi membran sel
yang terganggu dapat menyebabkan meningkatnya permeabilitas sel, sehingga
mengakibatkan kerusan sel jamur. Kerusakan tersebut menyebabkan kematian sel
jamur. Flavanoid merupakan senyawa fenol yang dapat menyebabkan denaturasi
protein dan berfungsi sebagai anti bakteri dan anti jamur. Denaturasi protein
dapat merusak sel secara permanen dan tidak bisa diperbaiki lagi.
Kandungan gizi buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) per
100 gram adalah sebagai berikut:
1. Energi : 23 kcal
2. Protein : 0.7 g
3. Lemak : 0.2 g
4. Karbohidrat : 4.5 g
5. Serat kasar : 1.5 g
6. Abu : 0.3 g
7. Kalsium : 8 mg
8. Fosfor : 11 mg
9. Besi : 0.4 mg
10. Refinol : 0
11. Beta-karoten : 100
ug
12. Vitamin : A 17 ug
13. Thiamin : 0.01 mg
14. Riboflavin : 0.03
mg
15. Niacin : 0.3 mg
16. Vitamin C : 18 mg
17. Kadar air : 94,3 g
Hasil
uji skrining fitokimia pendahuluan terhadap ekstrak kental methanol buah
belimbing diketahui positif mengandung senyawa golongan flavonoid, alkaloid,
saponin, dan minyak atsiri dengan kemungkinan kandungan utamanya adalah
flavonoid. Flavonoid merupakan golongan terbesar senyawa fenol, dimana senyawa
fenol dapat bersifat fungistatik atau antijamur. Pada buah belimbing wuluh (Averhoa
bilimbi L) kandungan antioksida termasuk tinggi dibandingkan dengan buah-buhan
lain. Dengan kandungan fenol sebanyak 1261,63±31,41 mg GAE/100 g dan nilai
aktivitas antioksidan sebesar 91,89%±0,01% 1,2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar