Rabu, 25 Desember 2013

Khasiat Belimbing Wuluh


Allah SWT berfirman:
أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّا نَسُوقُ الْمَاءَ إِلَى الْأَرْضِ الْجُرُزِ فَنُخْرِجُ بِهِ زَرْعًا تَأْكُلُ مِنْهُ أَنْعَامُهُمْ وَأَنْفُسُهُمْ ۖ أَفَلَا يُبْصِرُونَ

"Dan apakah mereka tidak memperhatikan, bahwasanya Kami menghalau (awan yang mengandung) air ke bumi yang tandus, lalu Kami tumbuhkan dengan air hujan itu tanaman yang daripadanya makan hewan ternak mereka dan mereka sendiri. Maka apakah mereka tidak memperhatikan? " (Q.S. Al-Sajadah: 27). 
Ayat di atas menjelaskan bahwa berbagai tumbuhan diciptakan oleh Allah untuk kepentingan manusia. Manusia tidak dibenarkan hanya menikmati apa yang diciptakan oleh Allah tanpa mau berfikir dan berusaha untuk meningkatkan nilai tambah ciptaan-Nya serta mengembangkannya menjadi suatu ilmu pengetahuan.  
Salah satu tumbuhan yang telah lama dimanfaatkan sebagai obat tradisional oleh masyarakat adalah buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L). Selain belum dibudayakan secara khusus, tanaman ini sangat mudah didapatkan. Tanaman ini adalah salah satu tanaman tropis yang berbuah sepanjang tahun, sehingga mudah didapat.   
Buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) mengandung banyak vitamin C alami yang berguna sebagai penambah daya tahan tubuh dan perlindungan terhadap sebagai penyakit. Belimbing wuluh mempunyai kandungan unsur kimia yang disebut asam oksalat dan kalium. Menurut Herlih (1993) dari hasil pemeriksaan kandungan kimia buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) mengandung golongan senyawa oksalat, minyak menguap, fenol, flavonoid, dan pectin.
Menurut Abdur Rahman dalam Zakaria et al. (2007) di Malaysia, buah Averrhoa bilimbi dikenal sebagai manisan atau pemertinggi rasa dalam masakan tradisional Malaysia. Ada juga yang memanfaatkan buah Averrhoa bilimbi sebagai obat jerawat, hipertensi dan diabetes. Daun, buah dan bunga juga digunakan untuk obat batuk. Sementara di Indonesia buah belimbing wuluh digunakan sebagai obat demam, batuk, inflamasi (radang), untuk menghentikan perdarahan rektal dan meredakan sembelit.
            Ekstrak etanol dari buah belimbing menunjukkan uji positif pada pengujian flavanoid dan terpenoid. Dari penelitian senyawa flavonoid bersifat aktif sebagai antimikroba. Senyawa flavonoid merupakan salah satu antimikroba yang bekerja dengan menganggu fungsi membrane sitoplasma.1,5
Flavanoid merupakan senyawa yang mudah larut dalam pelarut polar seperti etanol, butanol, dan aseton. Flavanoid merupakan golongan terbesar dari senyawa fenol, senyawa fenol mempunyai sifat efektif menghambat pertumbuhan virus, bakteri, dan jamur. Flavonoid bekerja dengan cara denaturasi protein sehingga meningkatkan permeabilitas membran sel. Denaturasi protein menyebabkan gangguan dalam pembentukan sel sehingga merubah komposisi komponen protein. Fungsi membran sel yang terganggu dapat menyebabkan meningkatnya permeabilitas sel, sehingga mengakibatkan kerusan sel jamur. Kerusakan tersebut menyebabkan kematian sel jamur. Flavanoid merupakan senyawa fenol yang dapat menyebabkan denaturasi protein dan berfungsi sebagai anti bakteri dan anti jamur. Denaturasi protein dapat merusak sel secara permanen dan tidak bisa diperbaiki lagi.

Kandungan gizi buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) per 100 gram adalah sebagai berikut:
1. Energi : 23 kcal
2. Protein : 0.7 g
3. Lemak : 0.2 g
4. Karbohidrat : 4.5 g
5. Serat kasar : 1.5 g
6. Abu : 0.3 g
7. Kalsium : 8 mg
8. Fosfor : 11 mg
9. Besi : 0.4 mg
10. Refinol : 0
11. Beta-karoten : 100 ug
12. Vitamin : A 17 ug
13. Thiamin : 0.01 mg
14. Riboflavin : 0.03 mg
15. Niacin : 0.3 mg
16. Vitamin C : 18 mg
17. Kadar air : 94,3 g 

Hasil uji skrining fitokimia pendahuluan terhadap ekstrak kental methanol buah belimbing diketahui positif mengandung senyawa golongan flavonoid, alkaloid, saponin, dan minyak atsiri dengan kemungkinan kandungan utamanya adalah flavonoid. Flavonoid merupakan golongan terbesar senyawa fenol, dimana senyawa fenol dapat bersifat fungistatik atau antijamur. Pada buah belimbing wuluh (Averhoa bilimbi L) kandungan antioksida termasuk tinggi dibandingkan dengan buah-buhan lain. Dengan kandungan fenol sebanyak 1261,63±31,41 mg GAE/100 g dan nilai aktivitas antioksidan sebesar 91,89%±0,01% 1,2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar